Diposting oleh [Ai] Arema Indie | 61 komentar

AREMANIA VS VIKING DI SOLO, DAMAI?


MENURUT kalender hari ini Minggu, 16 Desember 2012 adalah jadwalnya Semi Final Inter Island Cup 2012, yang bakal diadakan di Stadion Manahan, Solo. Bakal ada 4 tim yang akan berlaga, di laga pertama pukul 15.30 WIB bakal tersaji laga Persib Bandung melawan Persisam Samarinda dan di laga kedua pukul 19.00 WIB ada Sriwijaya FC melawan Arema Indonesia. Bukan pertarungan 4 tim tersebut yang akan dibahas disini, tapi pertemuan 2 dari 4 kutub suporter terbesar di Indonesia. Kedua kutub tersebut adalah Aremania, suporter Biru dari Timur dan Bobotoh termasuk didalamnya Viking, kutub suporter Biru dari Barat yang bakal bertemu di satu event dan satu tempat netral diluar basis mereka masing-masing.

Seperti yang kita semua tahu hubungan kedua kelompok suporter sangatlah ga jelas, antara musuh atau kawan, tapi yang jelas mereka berkawan yang diaku saudara dengan musuh sejati masing-masing. Jika di timur Aremania mempunyai musuh sejati yakni Bonek, saling tau apa kelemahan, kelebihan, budaya, bahasa, hingga sejarah permusuhan yang lama. Begitu juga di barat Viking mempunyai musuh abadi The Jakmania, sama-sama mempunyai basis massa yang luas, sering bersinggungan di daerah abu-abu di pinggiran bassis utama mereka, dan juga mempunyai sejarah konflik yang lama. Dan Aremania berkawan dengan The Jakmania dan Viking bersaudara dengan Bonek.

Salah satu aksi Aremania di Stadion Manahan Solo, musim kemarin.
Sedangkan untuk sesama suporter yang menyadang warna kebangsaan Biru, Aremania dan Viking belum mengenal satu sama lain. Tak jelas antara kawan atau lawan, hubungan keduanya diwarnai panas dingin namun tak sampai ada insiden yang berarti yang membuat keluarnya pernyataan perang diantara dua suporter ini. Kalau dibilang tak akur, namun di Bandung sendiri eksis Aremania Parahyangan yang jelas-jelas ada, dan sempat bertemu Ketua Viking Heru Joko, yang sempat berusaha mengakurkan antara Aremania dan Viking walau masih belum kelihatan hasilnya. Jika dibilang adem ayem, tapi di dunia maya jelas sekali saling serang menyerang secara verbal seolah-olah ada dendam diantara mereka.

Selain itu selain hujat menghujat melalui lagu cukup sering dikumandangkan distadion ketika mereka mendukung tim kesayangan mereka, ada yang menganggap memang pernah ada kejadian yang menyulut perang dingin antara kedua suporter tersebut, namun tak jelas kejadian itu apa. Dan ada juga yang menganggap permusuhan antara 2 kubub biru ini hanya ikut-ikutan arus, karena solidaritas rasa persaudaraan dengan suporter oren dan ijo membuat 2 suporter biru harus bermusuhan, walau tak semua suporter baik Aremania atau Bobotoh yang menginginkan permusuhan ini.

Kembali ke Manahan Solo, sore nanti diperkirakan bakal dibajiri massa suporter beratribut biru dari timur dan barat. Maklum saja, akses dari Malang atau Bandung ke Solo cukup mudah dengan adanya jalur kereta api dan posisi Solo cukup strategis di tengah-tengah Pulau  Jawa. Sedangkan posisi dilematis dialami Pasoepati sebagai yang punya rumah, karena Pasoepati termasuk suporter yang akur dengan Aremania dan Viking. Memang hadirnya Aremania dan Viking cukup mengkhawatirkan hingga membuat Pasoepati yang notabene yang punya Solo harus mengadakan konsolidasi sendiri menyambut kedatangan para suporter ini. Yang akhirnya sampai keluar statement juga ultimatum untuk para suporter yang bertamu di Solo.

"Jika kalian berangkat ke Solo hanya untuk mencari keributan, maka tak segan segan Pasoepati akan membubarkan IIC. Kami akan berusaha mencari cara untuk mendamaikan Aremania dan Viking." - Pasoepati
Kekhawatiran akan terjadi gesekan bukan hanya diraskan tuan rumah, tapi dari Aremania dan Viking sendiri. Tak tanggung-tanggung pentolan dari dua kelompok suporter ini sampai harus membuat pernyataan menyongsong laga di Solo.

"Jangan malu mengulurkan tangan duluan terhadap Viking" - Yuli Sumpil, Dirijen Aremania
"Viking mah ti baheula ge teu boga masalah jeung Aremania, masalah urang mah jeung dejek, jadi Montong sieun ku Aremania, da urng mah teu boga masalah." (Viking dari dulu gak punya masalah sama Aremania, masalah kita hanya dengan Dejek. Jadi ga perlu sungkan sama Aremania, kita ga pernah punya masalah) - Ayi Beutik, Panglima Viking Persib Club
Aremania dan Viking di Stadion jalak Harupat, Kabupaten Bandung

Walaupun kedua suporter yang bermassa besar mempunyai reputasi yang cukup lumayan, jarang berbuat onar di daerah sendiri atau di daerah orang lain, kemungkinan adanya gesekan masih bisa terjadi mengingat adanya pihak-pihak yang ga senang dengan akurnya dua suporter biru ini. Jadi potensi adanya provokator yang memancing di air keruh bisa terjadi, apalagi jika ditunjang hasil yang negatif dari tim yang berlaga dilapangan. Semoga saja, tak terjadi.

Datang ke Solo untuk mendukung tim kesayangan, bukan untuk membuat onar
Jaga nama baik Arema (Kera Ngalam), Malang juga Aremania sendiri.

Not Orange or Green, This Is Blue
Bukan Oren ato Ijo, Ini Biru
-Salam Satu Jiwa-

61 komentar:

Diposting oleh [Ai] Arema Indie | 0 komentar

SEME, FROM HERO TO ZERO


GAJI YANG TERLAMBAT, menjadi hal yang biasa terjadi di klub sepakbola di Indonesia dan juga termasuk pada Klub Arema. Walau musim-musim lalu juga ada kasus telat gaji, namun yang sekarang tampak lebih buruk dan semakin jadi sorotan, apalagi dengan adanya kasus meninggalnya Diego Mendieta dalam keadaan tak mampu membiayai rumah sakit dan terbelit utang karena gajinya belum cair. Dan yang terbaru adalah pemain klub Persewangi Banyuwangi, Sylvain Moukwelle Ebwanga, yang gajinya juga ditunggak, hingga membuat dirinya sakit thypus hanya bisa berbaring di kontrakannya.

Dan kini kabar tak mengenakkan itu datang dari manajemen Singo Edan yang berlaga di Super League. Setelah mengikuti kabar skuad Arema dihiasi banyak bintang berkilauan termasuk yang terbaru masuknya Cristian Gonzales, tiba-tiba seorang Seme Piere Patrick, mantan pemain Arema musim lalu, sempat menjadi kapten dan pencetak gol terbanyak Arema kini ceritanya berubah menjadi pemain yang terbuang. Selain tak masuk skuad gabungan Pelita-Arema, Seme juga mengaku manajemen masih menunggak gaji hingga 7 bulan, dan nilainya tak tanggung-tanggung sebesar Rp 379 juta.

Lama bermain di Malang untuk Persema dan Arema, Seme menemukan pasangan cintanya. Ia menikah dengan Anggi Angraeni, pada 8 Agustus 2008. Kini, pasangan itu dikarunia satu puteri bernama Leticia yang masih berumur dua tahun.

Seme menuturkan jika saat itu manajemen Arema ISL memberikan uang muka (DP) sebesar 212 juta atau 25 persen sesuai kesepakatan dalam kontrak. “DP dibayar dicicil, bukan langsung,” ceritanya. Sebenarnya, selama dua bulan bergabung Seme masih menerima gaji yang sebesar Rp 53 juta per bulan. Namun, menginjak bulan keempat yaitu Maret sampai kontrak berakhir manajemen hanya bisa mencicil gaji dengan nilai tidak penuh.

"Aku sangat kecewa dengan manajemen. Gajiku sampai sekarang belum juga dibayar kurang lebih delapan bulan. Lima kali aku menghubungi manajemen, tetapi disuruh tunggu terus," cetus Seme sembari menunjukkan perjanjian dan nota nilai kontraknya dengan Arema ISL. Gaji Seme yang belum dibayarkan manajemen Singo Edan terhitung sejak Maret 2012.



Memang kondisi Arema kala itu sedang empot-empotan, setelah diterjang konflik internal, kondisi finansial juga ga cukup menggembirakan walau banyak sponsor yang nempel di jersey pemain Arema. Namun kini Arema telah menjelma menjadi klub yang kaya raya dan Seme yang beristrikan orang Indonesia ini pun cukup berharap ada penyelesaian kasusnya dari manajemen baru Arema.

Dilain pihak Manajemen Arema mempersilahkan Seme untuk hadir langsung menyampaikan masalahnya kepada manajemen baru, untuk mencari solusi terbaik secara bersama-sama. Seperti yang diungkapkan Media Officer Arema, Sudarmaji.
"Persoalan ini bisa diselesaikan dengan bertemu untuk berkomunikasi dengan pimpinan klub."
Namun, dari pihak General manajer, Ruddy Widodo mengaku belum mendengar atau membaca atas masalah tunggakan gaji pemain lama ini. Manajemen juga belum menerima surat resmi dari PT LI. Bila ancaman dan janji pinjaman itu benar-benar akan diwujudkan, PT LI akan mengeluarkan surat resmi. "Kalau ada pemberitahuan, biasanya langsung dikirim via email atau fax," kata Ruddy, dilansir dari Surya.

Pengusaha travel ini menegaskan manajemen akan bertanggungjawab dengan gaji pemain. Bahkan tunggakan gaji pemain pada musim sebelumnya juga masih menjadi utang manajemen yang akan dipenuhi. "Sekarang belum bisa berkomentar banyak," tambahnya.

Dari pihak Operator ISL, PT. Liga Indonesia (PT LI), dengan semakin disorotnya persoalan gaji pemain yang tak terbayarkan oleh klub membuat Ketua Eksekutif PT Liga Indonesia, Joko Driyono akhinya bersikap dan mengancam akan mencoret klub yang memiliki tunggakan gaji pada pemainnya, termasuk Arema LSI. PT LI juga siap memberi pinjaman pada klub yang terbelit masalah finansial.



Sementara itu Wakil Ketua FIFA, Prince Ali bin Al Hussein, menilai kematian Diego Mendieta adalah dampak dari konflik PSSI dan KPSI yang berkepanjangan, sehingga pengurus yang seharusnya lebih memperhatikan nasib liga, klub juga pemain, malah subuk ribut sendiri-sendiri. Semoga tak ada nyawa yang melayang lagi gara-gara kelalaian klub, dan seharusnya klub tidak memaksakan membentuk tim jika tak mampu menggaji pemain, dan federasi, operator liga, seharusnya lebih mengawasi jangan sampai hal yang memalukan ini terjadi lagi. (dari berbagai sumber)

Salam Satu Jiwa

0 komentar:

Diposting oleh [Ai] Arema Indie | 0 komentar

EL LOCO BERKOSTUM AREMA, MBOIS ATAU KADIT?


SEKALI lagi manajemen memberikan kejutan sejak Arema di akusisi Pelita Cronus milik Grup Bakrie. Setelah punya penyerang Beto Gonchalves, Greg Nwokolo, Keith Kayamba Gumb, hingga produk lokal Sunarto dan Qischil Gandrumini yang diboyong dari Sidoarjo, kini ada nama baru yang sudah tidak asing di telinga pecinta sepakbola Nasional. Adalah Cristian "El Loco" Gonzales,setelah dikait-kaitkan diminati Persegres Gresik ternyata kini dikabarkan sudah deal dengan manajemen Arema dan siap berlabuh ke Kanjuruhan.

Dengan bergabungnya El Loco, tak pelak membuat skuad Arema musim ini menjadi semakin kinclong dengan bertebarannya bintang-bintang ISL di kandang singa. Dan jelas saja banyak Aremania yang menyambut kabar ini dengan gembira, kehadiran Gonzales membuat lini depan Arema semakin "medeni" bagi musuh-musuh Arema. Dan harapan Aremania akan Arema meraih gelar musim ini semakin besar,setelah musim lalu Arema nyaris terdegradasi akibat imbas konflik internal Arema. Seperti yang di utarakan Hendra Hidayat, dikolom komentar di wearemania.net.

"ya tentunya beda setiap musimnya... munkin skrg arema ingin mendapatkan juara lagi... oleh krena itu bermaterikan pemain yang lebih baik di semua lini dan di sokong dengan dana yang kuat di musim ini... sedang kan di musim dulu bermaterikan pemain2 yang serba cukup dan alhamdulliah bisa juara... ya..semoga dengan pemain yang lebih baik di stiap lininya AREMA bisa juara lagi... Amien... tentunya dengan dukungan dari nawak2 aremani jga.... 545471" - Hendra Hidayat
Namun, nada miring tentang perekrutan strker naturalisasi ini bukannya tak ada, sebagian Aremania mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan datangnya Gonzales, karena dianggap sudah terlalu banyak striker, dan terlalu  banyak bintang di skuad Arema musim ini, membuat "Karakter Arema" jadi hilang.

"Kakean pemain bintang malah semrawut...singa2 muda jd terpinggirkan..jd hilanglah ciri khas maen AREMA." - Andress Lion Hearts
El Loco Gonzales bersama Iwan Budianto
Memang, masuknya striker yang pernah membawa Persik Kediri jaya di persepakbolaan Indonesia ini cukup kontradiktif dengan aspirasi Aremania beberapa waktu yang lalu. Setelah melihat performa Arema yang penuh bintang, "blendes" di Piala Trofeo HUT Persija, suara Aremania menginginkan porsi tampilnya pemain asli Arema ditambah, sehingga kembali Arema kembali bermain dengan ciri khasnya "Karakter Arema." Bahkan sebagai jawaban atas request para Aremania, manajemen memutuskan meminjamkan salah satu striker bintangnya asal Malaysia, Safee Sali ke klub Johor FC supaya pemain asli Arema mendapatkan jatah lebih untuk dimainkan. Namun kini, jatah pemain Arema semakin berkurang dengan datangnya El Loco. Saat itu Iwan Budianto, CEO Pelita Cronus berkata :
“Kita pinjamkan Safee karena ingin membuka jalan bagi pemain lokal seperti Sunarto, Qischil hingga Dendy untuk menampilkan gaya main Malangan yang sangat dirindukan oleh Aremania. Kami sebagai manajemen ingin tim ini berprestasi, tapi kami juga ingin tim punya karakter Malangan yang dibanggakan Aremania, karena itu Safee dipinjamkan agar Sunarto dan kawan kawan bisa berkembang,”
Sedangkan dari mata pelatih Rahmad Darmawan, saat ini lima striker Arema yaitu Beto Goncalves, Kayamba Gumbs, Greg Nwokolo, Sunarto dan Qischil adalah striker yang punya tipe pelari cepat. Sosok mereka bisa juga ditempatkan di posisi sayap. Sedangkan Gonzales adalah tipe striker yang punya kemampuan menahan bola. Kalau pemain tengah yang punya kemampuan menahan bola akan menjadi playmaker sedang kalau pemain depan difungsikan untuk menunggu temannya datang.

"Pemain yang ada sekarang isinya adalah para pelari, sehingga kebanyakan mereka terlalu tergesa-gesa dalam memainkan tempo permainan. Gonzales mampu menahan bola dan saya membutuhkannya," kata RD.

Apapun Pro-Kontranya atas datangya El Loco Gonzales, semuanya akan dibuktikan dilaga-laga Arema ke depan, semoga banyaknya bintang bukan ajang pamer pemain, namun bisa berkontribusi nyata yang berujung thropy juara.

Salam Satu Jiwa

0 komentar:

Diposting oleh [Ai] Arema Indie | 0 komentar

DIEGO MENDIETA, TRAGEDI SEPAKBOLA INDONESIA


SEKALI LAGI, berita buruk terdengar dari dunia sepakbola Indonesia. Seolah tak pernah berhenti bak kisah novel tragedi, setelah cerita timnas yang gagal lolos dari babak grup Piala AFF, kini berita buruk datang dari kota asal Jokowi, Solo. Sebagai lanjutan dari efek berantai kisruh dualisme elit sepakbola Indonesia, seorang pemain asing asal Paraguay, Diego Mendieta 32 tahun harus bernasib naas. Sempat menjadi bintang yang dielu2kan suporter Persis Solo, Pasoepati, Diego terpaksa harus dipanggil Yang Maha Kuasa dalam keadaan miskin di Indonesia.

Bermain sebagai striker di Persis Solo versi PT. Liga Indonesia (saat itu Persis solo juga terjadi dualisme seperti Arema), Mendieta bermain cemerlang dengan beberapa kali mencetak gol untuk kemenangan Persis, (seperti tampak di foto diatas selebrasi Mendieta bersama pemain Persis). Namun, hingga akhir kompetisi, bukan menjadi orang sukses, makmur yang didapat, tapi gaji yang tak terbayarkan.


Menurut kabar yang beredar di masa akhir karirnya di sepak bola, Mendieta mengalami kesulitan ekonomi dan mengklaim lebih dari Rp 100 juta gajinya belum dibayar oleh Persis PT LI. Padahal saat ini kepengurusan Persis baik yang PT LI maupun yang LPIS telah dibubarkan. Karena kesulitan ekonomi itu, dia bahkan sempat mengaku belum membayar sewa kamar kos selama delapan bulan terakhir.


Hingga saat Mendieta jatuh sakit, terserang Typhus akut Mendieta sempat dirawat di tiga rumah sakit di Solo dengan biaya sendiri dan donasi para penggemar bola.hingga akhirnya meninggal di Rumah Sakit dr Moewardi Solo pada pukul 23.30 WIB, Senin (3/12/2012). 

 Walikota Surakarta pengganti Jokowi yang juga mantan Ketua Umum Persis Solo, Hadi Rudyatmo,menuding PSSI sebagai biang kisruh yang menyebabkan banyak pemain termasuk almarhum Diego Mendieta mengalami nasib jelek dan terkatung-katung. Dia juga mendesak PSSI membiyai kepulangan jenazah Mendeita ke kampung halamannya di Paraguay.

"Ini peringatan untuk PSSI. PSSI selaku induk olahraga sepakbola di Indonesia harus bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan baik. Namun akibat adanya konflik dan semrawutnya pengelolaan internal akhirnya pemainlah yang menjadi korban. Masalah ini harus ditangani oleh PSSI dengan baik dan menjadi pengalaman berharga," ujar Rudy.

 -------------------------
Ini hebatnya Indonesia, punya dua Federasi Sepakbola, punya dua Tim Nasional dan juga punya dua Liga yang mengaku paling profesional. Tapi ada pemain asing yang mengadu nasib, bukannya malah makmur tapi malah meninggal dunia dengan miskin disini. Betapa memalukannya mereka yang sibuk ribut berebut kekuasaan hingga tak peduli lagi nasib pemain yang tak terbayar haknya. Kayanya maslah ini bakal berbuntut panjang... Rest In Peace, Man!



# R.I.P DIEGO MENDIETA ,
ada kutipan perkataan DIEGO MENDIETA sebelum menghembuskan nafas terakhir "AKU MAU MATI , TAPI DI RUMAH JANGAN DI INDONESIA, tragis....

0 komentar:

Diposting oleh [Ai] Arema Indie | 0 komentar

EL CLASICO MELAYU, RIVALITAS DAN RASISME

 "Please dont be rude... We are ULTRAS KELANTAN. WE ARE KELANTAN FA SUPPORTERS.... admin liat ramei supporters dari indonesia datang nyerang page kami...... Kami ngak pernah musuh sama indonesia....stop make any chaos!! Respect us, then we will respect u.... Salam satu mentalitas" -Ultras Kelantan - The Red Mania-


Diatas adalah petikan status fanspage dari salah satu elemen suporter Ultras Malaya, yakni The Red Mania yang mengeluhkan serangan dari suporter Indonesia terkait beredarnya lagu rasis Ultras Malaya terhadap Indonesia juga Singapura. Dan ternyata tak semua suporter Malaysia nyaman dengan permusuhan ini walau memang rivalitas kedua suporter memanas bersamaan dengan Piala AFF 2012 bergulir, dan beberapa insiden pun sudah terjadi di Stadion Bukit Jalil di Malaysia.

Tapi sebenarnya kiblat dari suporter malaysia adalah dari Indonesia, Eropa Timur, juga yang lain2... itulah kenapa kebanyakan suporter mereka menamakin dirinya Ultras...

Dan beberapa inspirasi dalam mendukung kesebelasan kesayangan mereka adalah Aremania yang mereka liat youtube, seperti waktu Ultras Malaya mencontoh dan mengubah lagu "Salam Satu Jiwa" karya APA rapper kedalam versi mereka. sempat muncul di youtube dan kemudian menghilang karena ada pro kontra... Dan yang positif dari ini adalah bungan harmonis Aremania dengan suporter lokal Malaysia, seperti Ultras Kelantan-The Red Mania yang sempat kedatangan Aremania Kaltim waktu Champion Asia. Bahkan waktu Si Ucup Andibachtiar Yusuf bersama Yuli Sumpil mampir di markas Ultras Malaa, mereka sempat sharing betapa Ultras Malaya mengagumi kefanatikan suporter di Indonesia. Bahkan disana Yuli udah kaya artis sebagai dirijen andalan Aremania, dikerubuti suporter Malaysia.


Ucup, Joeles bersama suporter lokal Malaysia

Namun sisi yang ga mengenakan adalah lagu rasis yang laku di Indonesia juga ikut di adaptasi oleh suporter malaysia... karena istilah "An*ng" ato "Dibun*h Saja" cuma ada di Indonnesia... Kini Ultras Malaya mencontoh lagu rasis itu untuk menghina kita.... sungguh aneh sekali... hahahaa...

Salam Satu Jiwa
Untuk Indonesia juga Malaya
-Respect-

0 komentar: